EMAIL : corsec@ 31 MARET 2019 DAN 2018: UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018: 10 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ventura bersama selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan-(1,155,176) 45. Kewajiban pensiun dan imbalan: PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHEN LAIN SETELAH PAJAK
Jakarta Laba PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merosot 88,15 persen sepanjang 2019. Tercatat, laba perusahaan hanya Rp193,85 miliar atau turun drastis dari sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun.
Per31 Desember 2020, Antam mencatatkan jumlah aset senilai Rp 31,72 triliun. Angka itu naik 5,08% dibanding posisi aset per 31 Desember 2019 yakni sebesar Rp 30,19 triliun. Antam juga mencatat total liabilitas sebesar Ro 12,69 triliun, naik 5,2% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar Rp 12,06 triliun.
IkhtisarKeuangan ANTAM ANTAM Financial Highlights 28Hal./Page Komitmen dan Strategi Keberlanjutan ANTAM ANTAM's Commitment and Sustainability Strategy 2 PT Aneka Tambang Tbk Laporan Tahunan 2019 Annual Report Dewan Komisaris dan Direksi ectors Profil Perusahaan 2 Analisis & Pembahasan Manajemen. 2018 Perubahan Paradigma
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Jakarta - Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk ANTM turun signifikan di 2019. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, badan usaha milik negara BUMN pertambangan itu mencatatkan laba bersih Rp data laporan keuangan Antam, Jumat 17/4/2020, laba bersih perusahaan tahun lalu turun dibandingkan 2018 sebesar Rp alias anjlok 88,1%.Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menjelaskan perseroan mencatatkan beban lain-Iain bersih total sebesar Rp 268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan Iain-lain bersih."Hal tersebut turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan perseroan pada 2019 sebesar Rp 194 miliar dengan tingkat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization EBITDA mencapai Rp 2,3 triliun," kata dia dalam 2019, pihaknya membukukan laba kotor sebesar Rp 4,45 triliun dengan capaian laba usaha Rp 955 miliar. Pada 2019, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan Rp 28,27 triliun, dan beban usaha mencapai Rp 3,49 triliun seiring dengan kenaikan volume produksi dan penjualan Antam, serta terkonsolidasinya beban dari entitas anak perusahaan. Dari sisi penjualan, Antam mencatatkan tingkat penjualan audited sebesar Rp 32,72 triliun yang ditopang pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama pada tahun juga mencatatkan volume produksi feronikel sebesar ton nikel dalam feronikel TNi, naik 3% dibanding 2018 dengan tingkat penjualan feronikel mencapai TNi, tumbuh sebesar 9% year over year YoY. Penjualan feronikel pada 2019 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 4,87 triliun atau 15% dari total penjualan bersih komoditas emas, Antam mencatatkan volume penjualan emas kg troy oz, tumbuh 22% YoY. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas berkontribusi sebesar Rp 22,46 triliun atau 69% dari total penjualan 2019. Pihaknya mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar kg troy oz pada tahun lalu. Simak Video "Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan" [GambasVideo 20detik] toy/ang
02 May 2023 1st Quarter 2023 View Report 01 February 2023 4th Quarter 2022 View Report 03 November 2022 3rd Quarter 2022 View Report 02 September 2022 2nd Quarter 2022 View Report 20 May 2022 1st Quarter 2022 View Report 27 January 2022 4th Quarter 2021 View Report 28 October 2021 3rd Quarter 2021 View Report 30 July 2021 2nd Quarter 2021 View Report 30 April 2021 1st Quarter 2021 View Report 29 January 2021 4th Quarter 2020 View Report 27 October 2020 3rd Quarter 2020 View Report 31 July 2020 2nd Quarter 2020 View Report 15 June 2020 1st Quarter 2020 View Report 31 January 2020 4th Quarter 2019 View Report 31 October 2019 3rd Quarter 2019 View Report 31 July 2019 2nd Quarter 2019 View Report 30 April 2019 1st Quarter 2019 View Report 31 January 2019 4th Quarter 2018 View Report 31 October 2018 3rd Quarter 2018 View Report 31 July 2018 2nd Quarter 2018 View Report 30 April 2018 1st Quarter 2018 View Report 29 January 2018 4th Quarter 2017 View Report 31 October 2017 3rd Quarter 2017 View Report 31 July 2017 2nd Quarter 2017 View Report 28 April 2017 1st Quarter 2017 View Report 31 January 2017 4th Quarter 2016 View Report 31 October 2016 3rd Quarter 2016 View Report 29 July 2016 2nd Quarter 2016 View Report 29 April 2016 1st Quarter 2016 View Report 29 January 2016 4th Quarter 2015 View Report 30 October 2015 3rd Quarter 2015 View Report 31 July 2015 2nd Quarter 2015 View Report 04 May 2015 1st Quarter 2015 View Report 30 January 2015 4th Quarter 2014 View Report 04 November 2014 3rd Quarter 2014 View Report 31 July 2014 2nd Quarter 2014 View Report 02 May 2014 1st Quarter 2014 View Report 31 January 2014 4th Quarter 2013 View Report 31 October 2013 3rd Quarter 2013 View Report 31 July 2013 2nd Quarter 2013 View Report 31 March 2013 1st Quarter 2013 View Report 06 February 2013 4th Quarter 2012 View Report 31 October 2012 3rd Quarter 2012 View Report 31 July 2012 2nd Quarter 2012 View Report 30 April 2012 1st Quarter 2012 View Report 31 January 2012 4th Quarter 2011 View Report 31 October 2011 3rd Quarter 2011 View Report 01 August 2011 2nd Quarter 2011 View Report 30 April 2011 1st Quarter 2011 View Report 31 January 2011 4th Quarter 2010 View Report 29 October 2010 3rd Quarter 2010 View Report 29 July 2010 2nd Quarter 2010 View Report 30 April 2010 1st Quarter 2010 View Report 22 March 2010 4th Quarter 2009 View Report 30 October 2009 3rd Quarter 2009 View Report 31 July 2009 2nd Quarter 2009 View Report 05 May 2009 1st Quarter 2009 View Report 30 January 2009 4th Quarter 2008 View Report 31 October 2008 3rd Quarter 2008 View Report 31 July 2008 2nd Quarter 2008 View Report 30 April 2008 1st Quarter 2008 View Report 31 January 2008 4th Quarter 2007 View Report 31 October 2007 3rd Quarter 2007 View Report 31 July 2007 2nd Quarter 2007 View Report 30 April 2007 1st Quarter 2007 View Report 31 January 2007 4th Quarter 2006 View Report 31 October 2006 3rd Quarter 2006 View Report 30 June 2006 2nd Quarter 2006 View Report 30 April 2006 1st Quarter 2006 View Report 31 January 2006 4th Quarter 2005 View Report 31 October 2005 3rd Quarter 2005 View Report 31 July 2005 2nd Quarter 2005 View Report 30 April 2005 1st Quarter 2005 View Report 31 January 2002 4th Quarter 2001 View Report 31 October 2001 3rd Quarter 2001 View Report 31 July 2001 2nd Quarter 2001 View Report 30 April 2001 1st Quarter 2001 View Report 31 January 2001 4th Quarter 2000 View Report 31 October 2000 3rd Quarter 2000 View Report 31 July 2000 2nd Quarter 2000 View Report 30 April 2000 1st Quarter 2000 View Report 31 January 2000 4th Quarter 1999 View Report 31 October 1999 3rd Quarter 1999 View Report
JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan ciamik terhadap laba bersih kendati pendapatan mengalami penurunan pada laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu mencatatkan penjualan sebesar Rp27,3 triliun pada 2020. Jumlah itu lebih rendah 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp32,7 dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp22,89 triliun dibandingkan dengan beban 2019 sebesar Rp28,27 itu, ANTM berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun. Emiten pelat merah itu juga mendapatkan keuntungan dari entitas asosiasi sebesar Rp128,5 miliar, daripada tahun sebelumnya yang rugi Rp88,09 itu, ANTM berhasil membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp193,8 JugaUNTR, ANTM, & MDKA Menggosok Bisnis Emas, Siapa Paling Berkilau?Elon Musk Pilih Nikel di Kaledonia, Saham ANTM, INCO, TINS Kompak MelorotHolding BUMN Baterai Bakal Rampung, Saham Antam Malah LesuDi sisi lain, ANTM mencatatkan total liabilitas sebesar Rp12,69 triliun pada akhir 2020, naik tipis dari posisi akhir 2019 sebesar Rp12,06 liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,55 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,13 itu, total aset perseroan pada 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp31,72 triliun, naik dari posisi akhir 2019 sebesar Rp30,19 triliun. Dari total itu, termasuk kas setara kas perseroan sebesar Rp3,98 lantai bursa, pada perdagangan Senin 15/3/2021 pukul WIB, harga saham ANTM turun 3,72 persen ke posisi per saham. Kapitalisasi pasar ANTM di posisi Rp56,23 triliun Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
JAKARTA - Emiten tambang logam PT Aneka Tambang Tbk. gagal membukukan pertumbuhan laba pada 2019 walaupun berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 29,4 publikasi laporan keuangan perseroan, Antam mencatatkan penjualan sebesar Rp32,7 triliun pada 2019, lebih tinggi 29,4 persen dibandingkan dengan perolehan pada 2018 sebesar Rp25,27 Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan kenaikan penjualan tersebut seiring dengan pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama perseroan pada tahun 2019 perseroan mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan 37,15 persen menjadi Rp28,27 triliun dan beban usaha naik 12,43 persen menjadi Rp3,49 triliun seiring dengan konsolidasi beban dari entitas anak perusahaan. Selain itu, perseroan mencatatkan beban lain-lain bersih total sebesar Rp268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan lain-lain bersih.“Hal tersebut pun turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp193,85 miliar [turun 88,2 persen daripada perolehan 2018] dengan tingkat EBITDA mencapai Rp2,3 triliun,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis 16/4/2020.Baca JugaHarga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Kamis 16 April 2020Terimbas Covid, Antam Berikan Fasilitas Tunda Cicilan Mitra UKMAdapun, kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari komoditas emas dengan nilai penjualan sebesar Rp22,46 triliun naik 34,4 persen daripada perolehan 2018. Jumlah tersebut merupakan 69 persen dari total penjualan ANTM pada lanjut, penjualan feronikel pada 2019 senilai Rp4,87 triliun, bijih nikel Rp3,7 triliun, bijih bauksit Rp758 miliar, aluminia senilai Rp547,3 miliar, perak senilai Rp151,96 miliar, batu bara Rp50,4 miliar, dan logam lainnya Rp2,2 itu, seiring dengan selesainya proses akuisisi keseluruhan saham PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA oleh perseroan telah mengkonsolidasi secara penuh laporan keuangan PT ICA. Perseroan pun reklasifikasi pos keuntungan akuisisi itu sehingga terdapat penyajian kembali laporan keuangan 2019, PT ICA telah memproduksi alumina sebesar 104 ribu ton dengan tingkat penjualan sebesar 71 ribu ton. Perolehan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan capaian 2018, yaitu produksi hanya mencapai 13 ribu ton dan penjualan sebesar 8 ribu ton.“Di tengah tantangan pengoperasian pabrik serta aspek pemasaran produk dalam kondisi harga jual yang berfluktuasi, komoditas alumina diharapkan mampu memberikan kontribusi yang semakin positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang,” papar sisi lain, aset perseroan pada 2019 turun 6,2 persen menjadi Rp30,19 triliun dengan kas setara kas yang juga menipis menjadi Rp3,63 triliun. Sementara itu, ANTM berhasil mengalami penurunan jumlah liabilitas sebesar 12,2 persen menjadi Rp12 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp13,74 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
laporan keuangan antam 2019